Pengertian Biaya Produksi
Pengertian
Biaya Produksi - ahli ekonomi yang mendefenisikan Biaya Produksi. Beberapa
diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Hansen
& Mowen ( 2004 : 50 ) mengemukakan : “ Biaya Produksi adalah biaya yang
berkaitan dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.” Biaya produksi dapat
diklasifikasikan sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.
Definisi Biaya Produksi
Sementara
itu menurut Usry (2005:24) adalah :
“Biaya Produksi
adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu biaya produksi langsung, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.” Biaya produksi langsung
dan biaya tenaga kerja langsung dapat digolongkan kedalam golongan utama
(primer cost). Biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik dapat
digabung kedalam golongan konversi (Conversion Cost), yang mencerminkan biaya
pengubahan bahan langsung menjadi barang jadi.
Unsur-Unsur
Biaya Produksi
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan yang termasuk dalam unsur-unsur biaya
produksi adalah biaya langsung, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik.
1. Biaya
Produksi Langsung
Yaitu
bahan merupakan bagian tak terpisahkan di produk jadi dan dapat ditelusuri
secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Pertimbangan utama dalam
menggolongkan suatu bahan kedalam bahan langsung adalah mudahnya bahan
tersebut dapat ditelusuri sampai menjadi barang jadi.
Menurut Norren
(2000:50) mendefinisikan :
“Bahan
langsung adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan
dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut”. Misalnya: kayu
untuk meja. Istilah ini kadang-kadang menyesatkan, karena tidak diproses
seperti biji besi dan bubur kayu. Sesungguhnya, bahan mentah berkaitan dengan
semua jenis bahan yang digunakan dalam pembuatan produk jadi dan produk jadi
suatu perusahaan dapat menjadi bahan mentah perusahaan lainnya.
2. Biaya
Tenaga Kerja Langsung
Tenaga
kerja pada umumya dibedakan atas tenaga kerja langsung an tenaga kerja
tidak langsung. Yang dimaksud dengan tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja
yang ditelusuri ke barang atau jasa yang diproduksi. Tenaga kerja langsung
disebut juga “Touch Labour”. Yang termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung
adalah gaji para karyawan.
Sedangkan
yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung adalah tenaga kerja yang tidak dapat
ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk. Biaya tenaga kerja tidak
langsung misalnya biaya untuk pembersih gedung, penjaga malam dan
lainnya.
Menurut
Nafarin (2004:100) Mengemukakan bahwa :
” Tenaga kerja langsung adalah tenaga manusia yang
bekerja langsung mengolah produk.” Contoh dari tenaga kerja langsung adalah
perusahaan yang memproduksi rotan antara lain tukang potong rotan, tukang ukur
kursi rotan , tukang rakit kursi rotan, tukang ketam ( pelicin) kursi rotan,
dan tukang warna kursi rotan.
Standar
Tenaga Kerja Langsung
Standar tenaga kerja langsung terdiri dari standar jam
tenaga kerja langsung dan standar tarif upah tenaga kerja langsung.
Standar jam
tenaga kerja langsung dapat ditentukan dengan cara :
·
Menghitung rata-rata jam kerja yang
dikomsumsi dalam suatu pekerjaan dari harga pokok periode yang lalu.
·
Menggunakan cara operasi produksi
dibawah keadaan normal yang diharapkan.
·
Mengadakan penyelidikan gerak dan
waktu.
·
Mengadakan taksiran yang
wajar.
·
Memperhitungkan kelonggaran waktu
untuk isturahat, penundaan kerja yang tidak bisa dihindari, dan faktor
kelelahan.
3. Biaya
Overhead Pabrik
Yaitu seluruh biaya manufaktur yang tidak termasuk
dalam produksi langsung dan tenaga kerja langsung. Biaya overhead terdiri dari
biaya bahan penolong, biaya kerja lansung dan biaya-biaya produksi tidak
langsung lainnya.
Menurut Usry
(2004:26) menyatakan:
“Biaya overhead pabrik (factory overhead) dinamakan
juga biaya pabrikase (manufacturing overhead) atau beban dapat didefinisikan
sebagai biaya bahan tidak langsung, biaya tenaga kerja yang tidak dapat
dinyatakan bahwa biaya overhead pabrik mencakup semua biaya pabrikase kecuali
produksi langsug dan tenaga kerja langsung”.
Anggaran Biaya Produksi
Anggaran menurut Nafarin ( 2004 : 12
) adalah “ Suatu rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu.
Adapun Manfaat Anggaran adalah sebagai berikut:
1.
Sebagai Pedoman Kerja
Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus, memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
Budget berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus, memberikan target-target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2.
Sebagai Alat
Pengkoordinasikan Kerja
Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling kerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
Budget berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling kerja sama dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3.
Sebagai Alat Pengawasan
Kerja
Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan telah sukses bekerja.
Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan telah sukses bekerja.
Perhitungan Biaya Produksi
Menurut Hansen & Mowen ( 2006 :
159 ) Perhitungan Biaya Produksi adalah: ”salah satu kegiatan yang
dilakukan oleh perusahaan dengan akurat, tepat dan jelas juga sangat penting
dalam menentukan harga pokok penjualan untuk mencapai target laba yang
diharapkan”.
Tujuan perhitungan Biaya Produksi
Pada umumnya perusahaan bertujuan
untuk mendapatkan laba dengan memperoleh pendapatan dan membandingkannya dengan
pengorbanan yang dilakukan atau bila memungkinan pengorbanan yang seminimal
mungkin. Dalam rangka mengetahui beberapa besar jumlah laba yang diharapkan akan
diperlukan suatu ukuran yang jelas baik dari pendapatan maupun dari
pengorbanan. Perusahaan industri yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi
perlu mengetahui berapa besar pengorbanan yang telah dilakukan terutama dalam
proses produksinya.
Tujuan dari perhitungan biaya produksi adalah
:
a. Untuk Pengendalian Biaya.
Pengendalian biaya dapat dilakukan
dengan menetapkan beberapa cara, salah satunya ialah dengan sistem biaya
standar. Sistem ini ditetapkan atas dasar pengalaman pada masa lalu dan
penelitian secara alamiah.
b.
Untuk Perencanaan dan Pengukuran prestasi Kerja
Hal ini perlu dilakukan agar perusahaan dapat
menetapkan kebijaksanaan pada masa yang akan datang. Sebelum melaksanakan
proses produksi langsung, tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
Perencanaan mempunyai hubungan erat dengan pengawasan. Jadi, pemakai sistem
biaya standar dan pengawasannya dapat juga dipakai dalam perencanaan biaya
produksi. Hal ini berguna untuk mempertimbangkan kejadian-kejadian yang mungkin
timbul pada masa yang akan datang.
c.
Untuk Penetapan Biaya
Sebelum hasil produksi di jual, maka terlebih dahulu
ditetapkan harga jualnya, agar perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan dalam
penjualan produksinya. Dalam kenyataan bahwa harga jual tidak selalu didasarkan
pada biaya produksi karena masih ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan harga jual Tandan Buah Segar (TBS). Misalnya permintaan dan
penawaran dan peraturan pemerintah. Tetapi penetapan biaya produksi
merupakan langkah pertama dalam menentukan harga jual produksi sebelum
mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas. Selain itu juga penentuan biaya
produksi merupakan hal yang mutlak dalam penentuan tingkat laba yang
diinginkan.
d.
Untuk Penilaian persediaan
Pada umumya proses pengolahan bahan baku menjadi
barang jadi selalu terdapat persediaan, Ini merupakan persyaratan untuk
menetapkan harga pokok penjualan secara cermat, dalam pelaporan perhitungan
laba rugi. Oleh karena itu pada setiap periode tertentu, persediaan harus
dinilai agar dapat ditentukan laba rugi perusahaan. Disamping penentuan biaya
produksi, penting bagi pimpinan untuk keperluan analisis dan pengambilan
keputusan untuk memecahkan persoalan.
Definisi Biaya Produksi
Pengertian Biaya Produksi - ahli ekonomi yang
mendefenisikan Biaya Produksi. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut :
Menurut Hansen & Mowen ( 2004 : 50 )
mengemukakan :
“Biaya Produksi adalah biaya yang berkaitan
dengan pembuatan barang dan penyediaan jasa.” Biaya produksi dapat
diklasifikasikan sebagai biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung,
dan biaya overhead pabrik.
Sementara itu menurut Usry (2005:24)
adalah :
“Biaya Produksi adalah jumlah dari tiga unsur
biaya yaitu biaya produksi langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik.”
Biaya produksi langsung dan biaya tenaga kerja langsung dapat
digolongkan kedalam golongan utama (primer cost). Biaya tenaga kerja langsung
dan biaya overhead pabrik dapat digabung kedalam golongan konversi (Conversion
Cost), yang mencerminkan biaya pengubahan bahan langsung menjadi barang
jadi.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
yang termasuk dalam unsur-unsur biaya produksi adalah biaya langsung, biaya
tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik.
1. Biaya Produksi Langsung
Yaitu bahan merupakan bagian tak terpisahkan
di produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut.
Pertimbangan utama dalam menggolongkan suatu bahan kedalam bahan langsung
adalah mudahnya bahan tersebut dapat ditelusuri sampai menjadi barang
jadi.
Menurut Norren (2000:50) mendefinisikan
:
“Bahan langsung adalah bahan yang menjadi
bagian tak terpisahkan dari produk jadi dan dapat ditelusuri secara fisik dan
mudah ke produk tersebut”. Misalnya: kayu untuk meja. Istilah ini kadang-kadang
menyesatkan, karena tidak diproses seperti biji besi dan bubur kayu.
Sesungguhnya, bahan mentah berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan
dalam pembuatan produk jadi dan produk jadi suatu perusahaan dapat menjadi
bahan mentah perusahaan lainnya.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja pada umumya dibedakan atas
tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Yang dimaksud dengan
tenaga kerja langsung yaitu tenaga kerja yang ditelusuri ke barang atau jasa
yang diproduksi. Tenaga kerja langsung disebut juga “Touch Labour”. Yang
termasuk dalam biaya tenaga kerja langsung adalah gaji para
karyawan. Sedangkan yang dimaksud tenaga kerja tidak langsung adalah
tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk.
Biaya tenaga kerja tidak langsung misalnya biaya untuk pembersih gedung,
penjaga malam dan lainnya.
Menurut
Nafarin (2004:100) Mengemukakan bahwa :
” Tenaga kerja
langsung adalah tenaga manusia yang bekerja langsung mengolah produk.”
Contoh dari tenaga kerja langsung adalah perusahaan
yang memproduksi rotan antara lain tukang potong rotan, tukang ukur kursi rotan
, tukang rakit kursi rotan, tukang ketam ( pelicin) kursi rotan, dan tukang
warna kursi rotan.
Standar
Tenaga Kerja Langsung
Standar tenaga kerja
langsung terdiri dari standar jam tenaga kerja langsung dan standar tarif upah
tenaga kerja langsung.
Standar jam tenaga
kerja langsung dapat ditentukan dengan cara :
· Menghitung rata-rata jam kerja yang dikomsumsi dalam
suatu pekerjaan dari harga pokok periode yang lalu.
· Menggunakan cara operasi produksi dibawah keadaan
normal yang diharapkan.
·
Mengadakan
penyelidikan gerak dan waktu.
·
Mengadakan
taksiran yang wajar.
·
Memperhitungkan
kelonggaran waktu untuk isturahat, penundaan kerja yang tidak bisa
dihindari, dan faktor kelelahan.
3.
Biaya Overhead Pabrik
Yaitu seluruh biaya
manufaktur yang tidak termasuk dalam produksi langsung dan tenaga kerja
langsung. Biaya overhead terdiri dari biaya bahan penolong, biaya kerja lansung
dan biaya-biaya produksi tidak langsung lainnya.
Menurut
Usry (2004:26) menyatakan:
“Biaya overhead
pabrik (factory overhead) dinamakan juga biaya pabrikase (manufacturing
overhead) atau beban dapat didefinisikan sebagai biaya bahan tidak langsung,
biaya tenaga kerja yang tidak dapat dinyatakan bahwa biaya overhead pabrik
mencakup semua biaya pabrikase kecuali produksi langsug dan tenaga kerja
langsung”.
Anggaran Biaya Produksi
Anggaran
menurut Nafarin ( 2004 : 12 ) adalah “ Suatu rencana tertulis mengenai kegiatan
suatu organisasi yang dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu
tertentu.
Adapun Manfaat Anggaran adalah sebagai berikut:
1. Sebagai Pedoman Kerja Budget berfungsi
sebagai pedoman kerja dan memberikan arah sekaligus, memberikan target-target
yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan
datang.
2. Sebagai Alat Pengkoordinasikan Kerja Budget
berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasikan kerja agar semua bagian-bagian
yang terdapat didalam perusahaan dapat saling menunjang, saling kerja sama
dengan baik, untuk menuju ke sasaran yang telah ditetapkan. Dengan
demikian kelancaran jalannya perusahaan akan lebih terjamin.
3.
Sebagai Alat Pengawasan Kerja Budget berfungsi pula sebagai tolak ukur,
sebagai alat pembanding untuk menilai (evaluasi) realisasi kegiatan perusahaan
telah sukses bekerja.
Perhitungan Biaya Produksi
Menurut
Hansen & Mowen ( 2006 : 159 ) Perhitungan Biaya Produksi adalah:
”salah satu kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dengan akurat, tepat dan
jelas juga sangat penting dalam menentukan harga pokok penjualan untuk mencapai
target laba yang diharapkan”.
Tujuan perhitungan Biaya Produksi
Pada
umumnya perusahaan bertujuan untuk mendapatkan laba dengan memperoleh
pendapatan dan membandingkannya dengan pengorbanan yang dilakukan atau bila
memungkinan pengorbanan yang seminimal mungkin. Dalam rangka mengetahui
beberapa besar jumlah laba yang diharapkan akan diperlukan suatu ukuran yang
jelas baik dari pendapatan maupun dari pengorbanan. Perusahaan industri
yang mengolah bahan baku menjadi barang jadi perlu mengetahui berapa besar
pengorbanan yang telah dilakukan terutama dalam proses produksinya.
Tujuan dari perhitungan biaya produksi adalah
:
a. Untuk Pengendalian Biaya.
Pengendalian
biaya dapat dilakukan dengan menetapkan beberapa cara, salah satunya ialah
dengan sistem biaya standar. Sistem ini ditetapkan atas dasar pengalaman pada
masa lalu dan penelitian secara alamiah.
b.
Untuk Perencanaan dan Pengukuran prestasi Kerja
Hal ini perlu
dilakukan agar perusahaan dapat menetapkan kebijaksanaan pada masa yang akan
datang. Sebelum melaksanakan proses produksi langsung, tenaga kerja langsung
dan overhead pabrik. Perencanaan mempunyai hubungan erat dengan pengawasan.
Jadi, pemakai sistem biaya standar dan pengawasannya dapat juga dipakai dalam
perencanaan biaya produksi. Hal ini berguna untuk mempertimbangkan
kejadian-kejadian yang mungkin timbul pada masa yang akan datang.
c.
Untuk Penetapan Biaya
Sebelum hasil
produksi di jual, maka terlebih dahulu ditetapkan harga jualnya, agar
perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan dalam penjualan produksinya. Dalam
kenyataan bahwa harga jual tidak selalu didasarkan pada biaya produksi karena
masih ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam menetapkan
harga jual Tandan Buah Segar (TBS). Misalnya permintaan dan penawaran dan
peraturan pemerintah. Tetapi penetapan biaya produksi merupakan langkah
pertama dalam menentukan harga jual produksi sebelum mempertimbangkan hal-hal
tersebut di atas. Selain itu juga penentuan biaya produksi merupakan hal yang
mutlak dalam penentuan tingkat laba yang diinginkan.
d.
Untuk Penilaian persediaan
Pada umumya proses
pengolahan bahan baku menjadi barang jadi selalu terdapat persediaan, Ini
merupakan persyaratan untuk menetapkan harga pokok penjualan secara cermat,
dalam pelaporan perhitungan laba rugi. Oleh karena itu pada setiap periode
tertentu, persediaan harus dinilai agar dapat ditentukan laba rugi perusahaan.
Disamping penentuan biaya produksi, penting bagi pimpinan untuk keperluan
analisis dan pengambilan keputusan untuk memecahkan persoalan.
D.Kegiatan Pembelajaran
Ø
Mengamati
biaya produksi prototype produk barang/jasa
Ø
Mengumpulkan
data tentang biayaproduksi prototype produk barang/jasa
Ø
Mengolah
data tentang biaya produksi prototype produk barang/jasa
Ø
Menyajikan
tentang biaya produksi prototype produk barang/jasa