Setiap tahapan dalam proses pengembangan
konsep melibatkan banyak bentuk model dan prototipe. Hal ini mencakup, antara
lain model pembuktian konsep yang akan membantu tim pengembangan dalam
menunjukkan kelayakan : model “hanya bentuk” dapat ditunjukkan pada pelanggan
untuk mengevaluasi keergonomisan dan gaya, sedangkan model lembar kerja adalah
untuk pilihan teknis.
Prototipe merupakan penafsiran produk yang
dapat diklasifikasikan melalui dua dimensi yaitu dimensi yang pertama adalah
tingkat dimana sebuah prototipe merupakan bentuk fisik sebagai lawan dari
analitik.
Prototipe fisik merupakan benda nyata yang
dibuat untuk memperkirakan produk. Aspek yang diminati tim pengembang secara
nyata dibuat jadi suatu benda untuk pengujian dan percobaan. Dimensi kedua
adalah tingkatan dimana sebuah prototipe merupakan prototipe yang menyeluruh
sebagai lawan yang terfokus.
Prototipe yang menyeluruh
mengimplementasikan yang sebagian besar atau semua atribut dari produk.
Prototipe menyeluruh merupakan prototipe yang diberikan kepada pelanggan untuk
mengidentifikasi kekurangan dari desain sebelum memutuskan diproduksi.
Kegunaan Prototipe
Dalam proyek pengembangan produk,
prototipe digunakan untuk empat tujuan yaitu: pembelajaran, komunikasi,
penggabungan, dan tonggak.
Pembelajaran
Prototipe sering digunakan untuk membuat
dua tipe pertanyaan "akankah dapat bekerja?" dan "sejauh mana
dapat memenuhi kebutuhan pelanggan?" saat harus menjawab pertanyaan
semacam ini, prototipe dilakukan sebagai alat pembelajaran.
Komunikasi
Prototipe memperkaya komunikasi dengan
manajemen puncak, penjual, mitra, keseluruhan anggota tim, pelanggan dan
investor. Hal ini benar karena sebuah gambar, alat tampil tiga dimensi dari
produk lebih mudah dimengerti dari pada penggambaran verbal, bahkan sebuah
sketsa produk sekalipun.
Penggabungan
Prototipe digunakan untuk memastikan bahwa
komponen dari produk bekerja bersamaan seperti yang diharapkan. Prototipe fisik
menyeluruh paling efektif sebagai alat penggabung dalam proyek pengembangan
produk karena prototipe ini membutuhkan perakitan dan keterhubungan fisik dari
seluruh bagian dan sub-assembly yang membentuk sebuah produk.
Milestones
Dalam tahap pengembangan produk
berikutnya, prototipe digunakan untuk mendemonstrasikan bahwa produk yang telah
mencapai tingkat kegunaan yang diinginkan. Prototipe milestones menyediakan
hasil nyata memperlihatkan kemajuan dan disiapkan untuk menjalankan jadwaI.
Manajemen senior sering membutuhkan sebuah prototype untuk memperagakan fungsi
tertentu sebelum memperbolehkan proyek tersebut diteruskan.
Prinsip Pembuatan Prototipe
1.
Prototype analitik umumnya lebih fleksibel dibandingkan prototype fisik
2.
Prototype fisik dibutuhkan untuk menemukan fenomena yang tidak dapat
diduga
3.
Sebuah prototype dapat mengurangi resiko iterasi yang merugikan
4.
Sebuah prototype dapat mempelancar langkah pengembangan lainnya
5.
Sebuah prototype dapat menstrukturisasi ketergantungan tugas
Prototipe Analitik Umumnya Lebih Fleksibel Dibandingkan Prototipe Fisik
Karena sebuah prototipe analitik merupakan
perkiraan matematis dari produk, maka secara umum akan mengandung beberapa
parameter yang bervariasi untuk menampilkan rancangan alternatif. Dalam banyak
kasus, mengubah parameter dalam prototipe analitik lebih mudah dibandingkan
mengubah sebuah atribut prototipe fisik.
Prototype Fisik Dibutuhkan Untuk Menemukan Fenomena Yang Tidak Dapat Diduga
Sebuah prototipe fisik seringkali
memperlihatkan fenomena yang tidak dapat diduga yang sama sekali tidak
berhubungan dengan tujuan semula dari prototipe. Beberapa hal yang muncul
secara kebetulan adalah prototipe fisik tidak relevan pada produk akhir dan bertindak
sebagai pengganggu selama pengujian.
Namun beberapa dari hal yang ditemukan secara kebetulan ini akan juga
tampak pada produk akhir. Pada kasus ini, prototipe fisik dapat dimanfaatkan
sebagai alat untuk mendeteksi fenomena yang mengganggu dan tidak dapat diduga
yang mungkin timbul pada produk akhir. Prototipe analitik, sebaliknya, tidak
pernah dapat mengungkapkan fenomena yang bukan merupakan bagian model analitik
pokok yang prototipe.
Sebuah Prototipe Dapat Mengurangi Resiko Iterasi yang Merugikan
Dalam banyak situasi, hasil dari sebuah
pengujian mungkin mengharuskan menggambarkan peranan resiko dan iterasi dalam
pengembangan produk, meskipun tugas pengembangan akan harus diulang. Sebagai
contoh, jika bagian tercetak tidak sesuai dengan bagian bingkainya, cetakan
harus dibuat ulang. Jika pembuatan dan pengujian prototipe banyak sekali
meningkatkan kemungkinan kegiatan berikutnya akan diteruskan tanpa iterasi,
misalnya dari 70% menjadi 95%, tahap prototipe mungkin dibenarkan.
Sebuah Prototipe Dapat Memperlancar Langkah Pengembangan Lainnya
Pembuatan prototype dapat membuat kegiatan
selanjutnya selesai lebih cepat dibandingkan jika tidak membuat prototype. Jika
waktu yang dibutuhkan untuk tahap prototype lebih sedikit dari simpanan lamanya
waktu untuk kegiatan berikutnya.
Sebuah Prototipe Dapat Menstrukturisasi Ketergantungan Tugas
Merupakan sesuatu yang mungkin untuk
melengkapi beberapa tugas berbarengan dengan membangun sebuah prototype.
Sebagai contoh sebuah pengujian software mungkin tergantung pada keberadaan
sirkuit fisik. Daripada menunggu pembuatan bersi papan sirkuit cetakan untuk
digunakan dalam pengujian, tim dapat dengan cepat membuat sebuah prototype dan
menggunkannya untuk pengujian sementara pembuata papan sirkuit cetakan dimulai.
Teknologi Pembuatan Prototipe
Model Komputer 3D
Pada dekade yang lalu, cara yang dominan
dalam menampilkan rancangan telah berubah secara dramatis dari gambar-gambar,
seringkali dibuat dengan komputer, menjadi model komputer 3D, model ini
menampilkan rancangan sebagai bentuk 3D masing-masing biasanya dibangun dari
bangun geometric dasar seperti silinder, balok, dan lubang
Pembuatan bentuk bebas
Teknologi pembuatan produk bentuk bebas
memungkinkan prototype 3D yang nyata dibuat lebih awal dan lebih murah
dibandingkan yang sebelumnya. Jika digunakan secara tepat, prototype ini dapat
mengurangi waktu pengembangan produkatau memperbaiki produk hasil.
Sebagai tambahan, untuk memungkinkan pembuatan prototype kerja yang cepat,
teknologi ini dapat digunakan untuk mewujudkan konsep yang dapat
dikomunikasikan dengan anggota tim lainnya.
Merencanakan Prototipe
Langkah 1: Menetapkan Tujuan Prototipe
Mengingat kembali empat tujuan prototipe,
yaitu: pembeIajaran. komunikasi, penggabungan, dan milestone. Dalam menetapkan
tujuan sebuah prototipe, tim mendaftar khususnya pembelajaran dan kebutuhan
komunikasi. Anggota juga mendaftar beberapa kebutuhan penggabungan baik yang
jadi atau tidak. Prototipe diharapkan untuk menjadi satu dari beberapa tonggak
utama dari proyek pengembangan produk keseluruhan.
Langkah 2: Menetapkan Tingkat Perkiraan Konsep
Merencanakan sebuah prototipe membutuhkan
tingkatan dimana produk akhir diperkirakan akan ditetapkan. Tim harus
mempertimbangkan apakah prototipe fisik diperlukan atau apakah prototipe
analitik yang terbaik untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan. Dalam banyak kasus,
prototipe yang terbaik adalah prototipe yang paling sederhana yang akan
memenuhi tujuan yang ditetapkan pada langkah 1. Pada beberapa kasus, prototipe
yang sudah ada atau prototipe yang dibuat untuk tujuan lain dapat dipinjam.
Langkah 3: Menggariskan Rencana Percobaan
Dalam banyak kasus, penggunaan prototipe
dalam penggunaan produk dapat dianggap sebagai sebuah percobaan. Praktek
percobaan yang baik membantu untuk menjamin penggalian nilai maksimum dari
kegiatan pembuatan prototipe. Rencana percobaan meliputi identifikasi variabel
percobaan (jika ada), protokol pengujian, sebuah indikasi mengenai pengukuran
apa yang akan ditampilkan, dan sebuah rencana untuk menganalisis data hasil.
Saat terdapat banyak variabel yang harus digali, rancangan percobaan yang
efisien akan sangat membantu proses semacam ini.
Langkah 4: Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian
Karena pembuatan dan pengujian prototipe
mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim
diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal
pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama,
tim menetapkan kapan bagian-bagian akan siap untuk dirakit (tanggal rangkaian
bagian). Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali
(tanggal "pengujian asap"). Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat
prototype diharapkan telah selesai diuji dan memberikan hasil akhir.
Langkah 5: Membuat Jadwal Untuk Perolehan, Pembuatan dan Pengujian
Karena pembuatan dan pengujian prototipe
mempertimbangkan subproyek dalam keseluruhan proyek pengembangan, tim
diuntungkan dari jadwal untuk kegiatan membuat prototipe. Tiga tanggal
pertemuan sangat penting dalam menetapkan usaha pembuatan prototipe. Pertama,
tim menetapkan kapan bagian-bagian akan siap untuk dirakit (tanggal rangkaian
bagian). Kedua, tim menetapkan tanggal kapan prototipe akan diuji pertama kali
(tanggal "pengujian asap"). Yang ketiga, tim menetapkan tanggal saat
prototype diharapkan telah selesai diuji dan memberikan hasil akhir.
Prototipe Rancangan Produk
Direncanakan pada rancangan produk yang
berupa alat puntir benang sutera ini terdapat 12 spindle dengan diameter
spindle 24 mm, jarak antara spindle satu dengan spindle lainnya 112 mm, jarak
antara spindle dengan puli penuntun (guide pulley) 100 mm, jumlah puli penuntun
5 buah dengan diameter 24 mm, jarak antara puli motor dengan spindle ke-1 480
mm.
v
Cara Membuat Prototype Produk
1 . Membuat diagram rinci atau sketsa
Langkah pertama dalam menciptakan
prototipe adalah untuk menciptakan sebuah konsep sketsa rinci atau diagram.
Tujuan Anda harus menangkap ide sebanyak mungkin dengan cara visual yang.
Idealnya, Anda harus memiliki dua sketsa konsep:
- Sebuah
sketsa desain yang menunjukkan bagaimana produk mungkin muncul setelah
selesai
- Sebuah
sketsa teknis yang menunjukkan dimensi produk, bahan, dan bekerja.
Anda dapat menggunakan perangkat
lunak untuk melakukan hal ini, tapi pena dan kertas kerja yang lebih baik. Anda
bahkan dapat beralih ke pena dan kertas gambar-gambar ini ketika Anda
mengajukan paten. Jangan ragu untuk bereksperimen dan menjadi kreatif dalam
langkah ini. Kau jauh dari manufaktur pada saat ini; jangan takut untuk mencoba
hal-hal baru.
2 . Membuat model 3D (optional)
Selanjutnya (optional) Langkah ini
untuk mentransfer sketsa konsep Anda ke perangkat lunak pemodelan 3D. Ini akan
membantu Anda (dan setiap pihak ketiga seperti investor atau mitra)
memvisualisasikan produk yang lebih baik. Anda juga dapat menggunakan model ini
untuk membuat salinan cetak 3D prototipe Anda.
Manfaat lain dari model 3D adalah
bahwa Anda dapat menggunakan aplikasi augmented reality untuk memvisualisasikan
itu di dunia nyata. Ini bekerja sangat baik untuk menunjukkan ukuran, bentuk,
dan desain sebuah ide produk.
3 . Buat “bukti dari konsep”
Sekarang tiba bagian menyenangkan:
benar-benar membangun ide produk. Bagaimana Anda membangun bukti pertama Anda
dari konsep akan tergantung pada sejumlah hal. Jika Anda memiliki produk
sederhana yang Anda sudah dimodelkan dalam perangkat lunak 3D, Anda hanya bisa
mendapatkannya 3D dicetak untuk menciptakan “bukti dari konsep” Anda.
Namun, jika Anda memiliki produk
yang kompleks dengan sejumlah bagian mekanik atau elektronik, Anda harus berimprovisasi
lebih keras.
Ingat bahwa bukti dari konsep tidak
harus terlihat baik atau bahkan menyerupai produk akhir. Ini hanya harus
bekerja. Anda bahkan dapat menggunakan produk rumah tangga biasa untuk membuat
model ini tahap awal.
Untuk produk yang lebih kompleks,
Anda mungkin harus mencari bantuan dari seorang tukang atau masinis.
4 . Buat prototipe pertama Anda
Bukti dari konsep menunjukkan bahwa
produk Anda bekerja. Model 3D Anda menunjukkan apa yang mungkin terlihat
seperti.
Langkah Anda selanjutnya adalah
untuk menggabungkan pelajaran dari bukti konsep dan model 3D untuk membuat
prototipe pertama Anda.
Ini harus menjadi model yang cukup
rinci yang terlihat seperti produk akhir Anda dan memiliki fungsi yang sama.
Itu tidak selalu mungkin untuk
menciptakan detail pertama prototipe ini saja. Tergantung pada kompleksitas,
Anda mungkin ingin mendapatkan bantuan dari masinis atau desainer prototipe
khusus.
Karena ini hanya prototipe pertama,
Anda tidak perlu khawatir terlalu banyak tentang jenis bahan yang digunakan
atau bahkan biaya. Tujuan Anda adalah untuk mendapatkan model kerja yang
menyerupai produk akhir Anda.
5 . Membuat prototipe produksi-siap
Langkah terakhir sebelum Anda sampai
ke manufaktur adalah untuk memangkas lemak dari prototipe pertama Anda dan
mendapatkannya untuk negara produksi-siap.
Ini pada dasarnya adalah proses
biaya dan kelayakan analisis. Anda harus pergi melalui setiap bagian dari
prototipe dan mencari cara untuk memotong biaya tanpa mengorbankan
fungsionalitas.
Pada waktu yang sama, Anda harus
melihat cara untuk meningkatkan estetika produk atau daya tahan.
Misalnya, Anda mungkin mengganti
bagian plastik yang sering digunakan dengan logam, dan bagian logam
kecil-digunakan dengan plastik. Ini akan membantu Anda memotong biaya sambil tetap
mempertahankan kualitas.
Ini membantu untuk bekerja dengan
produsen dan mencari tahu komponen betapa berbedanya dalam prototipe mungkin
berdampak biaya dan kualitas. Anda juga harus melihat bahan baku yang berbeda
dan melihat mana yang lebih menyenangkan estetis.
Tujuan Anda harus menemukan
keseimbangan antara biaya dan kualitas tergantung pada target pelanggan Anda.
Jika Anda menargetkan pembeli mewah, misalnya, kualitas akan lebih penting
daripada biaya. Untuk pelanggan anggaran, itu akan menjadi sebaliknya.
v
Tips untuk Ikuti Ketika Membuat Prototype Produk Anda
Prototyping ide dari awal dapat
menjadi kompleks, terutama untuk pembuat pertama kali. Berikut tips ini akan
membuat proses lebih halus:
1 . Membuat daftar fitur prioritas
Itu tak terelakkan bahwa produk
akhir Anda tidak akan memiliki semua fitur yang Anda membayangkan di ide asli
Anda. Biaya dan bahan kendala berarti bahwa Anda harus mengurangi beberapa
fitur yang mahal.
Oleh karena itu, ketika Anda sedang
merancang prototipe pertama Anda, memisahkan semua fitur dalam tiga kategori:
- Perlu
punya:
Ini adalah fitur yang Anda benar-benar perlu untuk produk untuk bekerja.
Misalnya, “Penyimpanan portabel” akan menjadi fitur kebutuhan untuk
dimiliki dalam iPod.
- Baik
untuk memiliki: Ini adalah fitur yang akan membantu produk Anda
menonjol, tetapi tidak penting untuk fungsinya. Misalnya, yang “klik roda”
adalah baik-untuk-memiliki fitur di iPod. Hal itu membuat iPod lebih mudah
untuk digunakan, tetapi itu tidak penting untuk menjalankan nya.
- Tidak
dibutuhkan:
Ini adalah fitur yang berlebihan untuk produk dan tidak menambahkan banyak
di jalan banding atau utilitas. Sering, fitur ini terlalu mahal untuk
diterapkan juga. Anda dapat dengan aman membuang fitur ini di desain Anda.
Generasi pertama iPod tidak memiliki “roda klik” karena itu
terlalu mahal untuk diterapkan, Cobalah untuk memiliki banyak kebutuhan untuk
memiliki fitur mungkin dalam desain akhir Anda.
2 . Masuk NDAs dan paten berkas
Anda pasti akan beralih ke desainer
prototipe, masinis, 3D modeler, dll. dalam rangka mengembangkan prototipe Anda.
Jika ide Anda adalah inovatif,
segera Anda dapat menemukan seseorang menjualnya pada AliExpress untuk harga
jauh lebih rendah. Bahkan jika mereka tidak menyalin ide produk, mereka mungkin
menyalin teknik desain atau produksi baru yang dikembangkan.
Untuk melindungi diri Anda dari
pencurian kekayaan intelektual, Anda dapat mengambil langkah-langkah berikut:
- Mengajukan
paten untuk ide produk dan desain.
- Meminta
semua pihak ketiga untuk menandatangani perjanjian non-disclosure (NDAs).
3 . Menjaga biaya dalam pikiran ketika merancang
Salah satu tantangan terbesar dalam
menciptakan prototipe adalah menyeimbangkan utilitas dan biaya. Anda ingin
produk untuk memenuhi fungsi yang dijanjikan, tetapi Anda juga ingin menjualnya
dengan harga yang wajar. Produk yang luar biasa bahwa pelanggan Anda tidak
mampu membayar biaya pasti akan gagal.
Pada setiap tahap dalam proses desain, tanyakan pada diri
sendiri dua pertanyaan:
- Merupakan
bagian ini diperlukan?
- Jika
ya, apa bahan termurah untuk membuatnya tanpa mengorbankan utilitas?
Biaya bahan bervariasi, bahkan di antara bahan dalam
kategori yang sama (seperti ‘plastik’ atau ‘logam’). Ingatlah hal ini ketika
Anda sedang merancang produk Anda.
4 . Gunakan teknik manufaktur standar
Alasan lain untuk biaya overruns
antara prototipe untuk produk akhir adalah penggunaan teknik manufaktur kustom.
Pada dasarnya, setiap pabrik yang
membangun produk Anda akan menggunakan beberapa proses manufaktur standar
industri (seperti “injeksi”). Jika produk Anda tidak dapat diproduksi
menggunakan mereka, pabrik harus membuat teknik disesuaikan dan melatih staf
untuk menggunakannya.
Hal ini dapat menambah secara substansial terhadap biaya
produksi, terutama jika Anda manufaktur dalam batch kecil.
Oleh karena itu, ketika Anda sedang
merancang prototipe Anda, tetap menutup mata pada jenis proses manufaktur
masing-masing bagian akan membutuhkan. Jika fitur membutuhkan teknik produksi
sangat disesuaikan, mempertimbangkan menghapus itu. Seorang desainer prototipe
atau masinis harus dapat membantu Anda mencari tahu ini.
5 . Meminjam ide dari pesaing
Membongkar produk pesaing Anda dapat
memberikan pemahaman rinci tentang apa yang bekerja, apa yang tidak ketika
membuat suatu produk. Ini bisa menjadi bantuan besar dalam merancang ide Anda
sendiri.
Oleh karena itu, sebelum Anda mulai
membuat prototipe Anda, mengambil melihat dari dekat produk pesaing Anda.
Menganalisis bahan mereka, desain, dan teknik manufaktur. Carilah kelemahan dan
peluang.